Scatter hitam biasanya merujuk pada data yang digambarkan dalam bentuk scatter plot (diagram sebar) dengan titik-titik berwarna hitam. Scatter plot digunakan untuk memvisualisasikan hubungan antara dua variabel numerik. Berikut adalah cara memahami scatter hitam dalam sebuah scatter plot:
1. Periksa Sumbu X dan Y
Sumbu X: Menunjukkan nilai variabel independen (variabel penyebab atau input).
Sumbu Y: Menunjukkan nilai variabel dependen (variabel hasil atau output).
Pastikan Anda memahami apa yang diwakili oleh masing-masing sumbu.
2. Lihat Sebaran Titik
Perhatikan pola atau tren dari titik-titik hitam:
Jika titik-titik membentuk garis lurus (naik atau turun), ini menunjukkan hubungan linear.
Jika titik-titik tersebar tanpa pola, ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang jelas.
Jika titik-titik membentuk kurva atau pola melingkar, ini menunjukkan hubungan non-linear.
3. Amati Kepadatan Titik
Area dengan banyak titik menunjukkan data yang lebih sering muncul (frekuensi tinggi).
Area dengan sedikit atau tanpa titik menunjukkan data yang jarang atau tidak ada.
4. Identifikasi Outlier
Titik hitam yang berada jauh dari kumpulan utama data disebut outlier. Outlier dapat memberikan informasi penting atau menunjukkan kesalahan dalam data.
5. Pahami Konteks Data
Scatter plot tidak berdiri sendiri. Selalu pahami konteks data, seperti jenis data apa yang diwakili oleh scatter tersebut, serta pertanyaan atau hipotesis apa yang ingin dijawab.
Jika scatter hitam ini merupakan bagian dari analisis statistik atau machine learning, mungkin juga ada fitur tambahan, seperti garis regresi (trendline), yang membantu menjelaskan hubungan antara variabel.
Jika Anda memiliki scatter plot tertentu yang ingin dianalisis, Anda dapat membagikan lebih banyak detail atau gambarnya, dan saya bisa membantu menjelaskan lebih lanjut! 😊